Definisi Pemodelan dan Simulasi Oleh Najla Qurrata PDS5B23

Nama: Najla Qurrata Aini Putri Yusrizal

Kelas / NIM : 5B/2103015179


Definisi Pemodelan dan Simulasi

Definisi Simulasi

    Simulasi adalah peniruan operasi, waktu, proses, atau sistem dunia nyata yang dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan bantuan komputer. Simulasi melibatkan pembentukan data dan artificial history dari sistem yang disimulasikan, pengamatan data dan sejarah, serta penarikan kesimpulan yang terkait dengan karakteristik sistem-sistem tersebut. Dengan demikian, bisa kita tarik kesimpulan bahwa simulasi adalah suatu cara atau teknik untuk meniru dan memahami operasi suatu sistem atau proses melalui pembentukan data buatan, pengamatan, dan kesimpulan yang berkaitan dengan karakteristik sistem tersebut.


Langkah Riil Simulasi

    Simulasi melibatkan langkah-langkah riil seperti pengembangan model simulasi dan evaluasi model tersebut. Proses ini umumnya menggunakan komputer untuk mengestimasi karakteristik yang diharapkan dari model tersebut.


Dimana Simulasi Cocok digunakan?
  • Mempelajari interaksi internal (sub)-sistem yang kompleks: Fokus pada analisis interaksi antara (sub)-sistem yang kompleks.
  • Mengamati sifat model dan hasil keluaran akibat perubahan lingkuangan luar atau variabel internal: Simulasi memungkinkan pengamatan efek dari perubahan lingkungan eksternal atau variabel internal terhadap model dan hasil outputnya.
  • Meningkatan kinerja sistem melalui pembangunan/pembentukan model: Simulasi digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem dengan membangun atau membentuk model yang sesuai.
  • Eksperimen desain dan aturan baru sebelum diimplementasikan: Simulasi memungkinkan eksperimen dengan desain dan aturan baru sebelum mengimplementasikannya dalam sistem nyata.
  • Memahami dan memverivkasi solusi analitik: Simulasi digunakan untuk memahami dan memverifikasi solusi analitik
  • Mengidentifikasi dan menetapkan persyaratan-persyaratan: Simulasi digunakan untuk mengidentifikasi dan menetapkan persyaratan sistem.
  • Alat bantu pelatihan dan pembelajaran dengan biaya lebih rendah: Simulasi digunakan sebagai alat pelatihan dan pembelajaran yang efektif dengan biaya yang lebih rendah daripada metode tradisional.
  • Visualisasi operasi melalui animasi: Simulasi memungkinkan visualisasi operasi sistem melalui animasi, membantu pemahaman yang lebih baik.
  • Masalahnya sulit, memakan waktu, atau tidak mungkin diselesaikan melalui metode analitik atau numerik konvensional: Simulasi digunakan ketika masalah sulit, memakan waktu, atau tidak dapat diselesaikan melalui metode analitik atau numerik konvensional.

Dimana Simulasi Tidak Cocok digunakan?

  • Jika masalah dapat diselesaikan dengan metode sederhana: Simulasi tidak diperlukan jika masalah dapat diselesaikan dengan metode sederhana. 
  • Jika masalah dapat diselesaikan secara analitik: Jika masalah dapat diselesaikan secara analitik, tanpa memerlukan pendekatan simulasi.
  • Jika eksperimen langsung lebih mudah dilakukan: Jika eksperimen langsung lebih mudah dilakukan daripada menggunakan simulasi.
  • Jika biaya Simulasi dianggap terlalu mahal: Jika biaya simulasi dianggap terlalu mahal, dan alternatif lain lebih ekonomis. 
  • Jika sumber daya atau waktu tidak tersedia:  Jika biaya simulasi dianggap terlalu mahal, dan alternatif lain lebih ekonomis.
  • Jika tidak ada data yang tersedia: Jika tidak ada data yang tersedia untuk mendukung proses simulasi.
  • Jika verifikasi dan validasi tidak dapat dilakukan: Jika verifikasi dan validasi simulasi tidak dapat dilakukan dengan baik, maka hasil simulasi mungkin diragukan keakuratannya
  • Jika daya melebihi kapasitas (overestimated): Jika masalah yang ingin dipecahkan ternyata melebihi kapasitas atau kemampuan dari alat atau perangkat yang digunakan untuk simulasi, maka simulasi tidak akan memberikan hasil yang relevan.
  • Jika sistem terlalu kompleks atau tidak dapat didefinisikan: Jika sistem terlalu kompleks atau tidak dapat didefinisikan dengan baik, sehingga sulit untuk mensimulasikannya.

Definisi Pemodelan Simulasi

    Model, dalam konteks simulasi, memberikan cara untuk menggambarkan sistem secara lebih mudah dimengerti dan dapat dimanipulasi, membantu pengguna untuk menjalankan eksperimen atau analisis tanpa perlu berhadapan langsung dengan kompleksitas penuh dari sistem. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model simulasi adalah suatu representasi sederhana dari sebuah sistem (atau proses atau teori), bukan sistem itu sendiri. Pada dasarnya, model-model dalam simulasi tidak harus memiliki seluruh atribut; mereka disederhanakan, dikontrol, digeneralisasi, atau diidealkan.

    Deskripsi model yang baik memainkan peran kunci dalam kesuksesan simulasi, memastikan bahwa model dapat digunakan secara efisien, memberikan hasil yang relevan, dan memenuhi tujuan analisis atau eksperimen yang diinginkan. Untuk sebuah model yang akan digunakan, seluruh sifat-sifat relevantnya harus ditetapkan dalam suatu cara yang praktis, dinyatakan dalam suatu set deksripsi terbatas yang masuk akal (reasonably). 

    Validasi model adalah langkah kritis dalam proses simulasi, karena  dapat digunakan untuk menyelidiki dan memprediksi perilaku-perilaku (sifat) sistem, atau menjawab ”what if questions” untuk memperdalam pemahaman, pelatihan, prediksi, dan evaluasi alternatif. Sehingga dapat mencapai tujuan analisis, prediksi, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.


Tipe-Tipe Model

 Fisik: model rumah, model jembatan 

 Matematis (symbolic): E = mc²


Pembangunan Model

    Pembangunan model dalam simulasi adalah proses yang melibatkan pengumpulan data, konstruksi model konseptual dengan asumsi dan hipotesa, serta penerjemahan model ke dalam bentuk yang dapat diolah oleh komputer. Proses ini membentuk dasar untuk simulasi yang akurat dan bermanfaat.

Proses iteratif yang mengandung tiga langkah utama:

        1.Observasi sistim riil dan interaksi komponen dan pengumpulan data

            – Domain pengetahuan tertentu

            – Stakeholders: operator, teknisi, engineers

       2. Konstruksi model konseptual

            – Asumsi dan hipotesa komponen dan nilai-nilai parameter

            – Struktur sistim

       3. Penerjemahan model operasional ke bentuk yang dikenal oleh komputer

           – Menerjemahkan model ke bentuk yang dapat dipahami dan dijalankan oleh komputer

    
Klasifikasi Model Simulasi dan Sistem
    Model yang akan dipelajari selanjutnya adalah diskrit, dinamik, dan stokastik, dan disebut model simulasi (sistem) peristiwa diskrit (discreteevent). Pada intinya, model simulasi yang dipelajari adalah diskrit, dinamik, dan stokastik, dan mengambil pendekatan sistem peristiwa diskrit untuk menggambarkan perkembangan sistem melalui peristiwa-peristiwa yang terpisah.


Source: OLU

Comments

Popular posts from this blog

Tugas 2 : Pengantar Kriptografi oleh Najla Qurrata

Tugas Trafik Untuk Nilai Tambahan UAS Oleh Najla Qurrata 4C

Kriptografi Klasik Oleh Najla Qurrata